starbanjar.com
Aksi
Aksi

WR III ULM Tanggapi Imbauan Kemendikbud RI soal Aksi Tolak Omnibus Law

Ari Arung Purnama
14.10.2020

STARBANJAR- Baru-baru ini, surat edaran Kemendikbud Ri terkait sosialisasi UU Cipta Kerja beredar luas di dunia maya.

Surat yang dirilis tanggal 9 Oktober 2020 itu meminta pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia agar mengimbau para mahasiswanya untuk tidak turut serta dalam kegiatan demonstrasi. Yang dapat membahayakan keselamatan dan Kesehatan mahasiswa di masa pandemi ini.

Sehubungan dengan itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Lambung Mangkurat, Muhammad Fauzi mengakui sudah meneruskan himbauan tersebut.

Meskipun begitu, dia mengaku belum ada menghubungi Ketua BEM ULM, Ahdiat Zairullah -selaku motor pergerakan mahasiswa- terkait imbauan tersebut.

“Imbauannya sudah kita teruskan. Sudah tersebar luas juga. Jadi saya rasa, para mahasiswa bisa mengerti,” ucapnya ketika dihubungi tim Staranjar, Senin (12/10/2020).

Terkait aksi lanjutan aliansi BEM Se-Kalsel, termasuk ULM di dalamnya, dia mendapati kabar itu lewat berita portal online. Namun tidak secara rinci. Alasannya, selama satu pekan ini dia disibukkan dengan tugasnya di kantor.

Meski begitu, menurutnya demonstrasi yang akan dilakukan mahasiswa itu adalah hak konstitusi orang. Selama mematuhi protokol Kesehatan dan tidak ada kericuhan yang terjadi, dia tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Demonstrasi yang dilakukan Kamis lalu juga cukup kondusif. Tidak berlangsung ricuh seperti didaerah lain,” menurutnya.

Perihal turunnya 1.500 personel gabungan dari TNI-Polri, Dishub, dan Satpol-PP untuk mengantisipasi unjuk rasa lanjutan mahasiswa, dia mengaku kaget.

Menurutnya, dengan jumlah tersebut malah aparat yang akan memenuhi ruas jalan ketika menghadang pendemo.

“Dengan jumlah seperti itu, apakah tidak akan memadati jalan didepan DPRD Kalsel? Jalannya disana sempit,” kata Fauzi.

"Mungkin saja jumlah 1500 personil tsb ditempatkan di berbagai lokasi. Tapi saya tidak tahu pasti," pungkasnya.