Bagikan:
JAKARTA - Pernahkah Anda merasa letih dan tertekan akibat pekerjaan atau lingkungan yang toksik, yang dapat membawa seseorang ke dalam pengaruh yang merugikan? Jika pernah, jangan sepelekan kondisi tersebut, karena jika dibiarkan terus-menerus, dapat menyebabkan stres bahkan mengalami burnout syndrome.
Burnout syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang merasa stres dan mengalami kelelahan secara emosional dan fisik. Hal ini juga dapat membuat seseorang menjadi perfeksionis dan merasa pesimis.
Burnout syndrome mencerminkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebani tenaga dan kemampuan seseorang, sehingga mencapai tingkat stres maksimal.
Siapa saja bisa mengalami burnout, tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang terus-menerus memaksa diri untuk terus bekerja.
Berikut beberapa gejala burnout.
Seseorang akan merasa lelah dan stres dengan pekerjaannya, cenderung menghindari kegiatan yang terkait dengan pekerjaan, dan kelelahan emosional serta kurang semangat dalam bekerja.
Seseorang dengan burnout dapat mengalami kelelahan fisik, seperti sakit perut dan sakit kepala.
Burnout memengaruhi kinerja seseorang karena sulit berkonsentrasi.
Seseorang cenderung mudah marah jika segalanya tidak sesuai harapan.
Stres dan frustrasi terhadap pekerjaan membuat penderita bersikap sinis terhadap rekan kerja.
Burnout yang berkepanjangan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, membuat rentan terhadap berbagai penyakit.
Langkah-langkah mengatasi burnout.
Selain itu, Anda juga bisa mencari hobi baru atau melakukan aktivitas yang belum pernah dicoba sebelumnya juga dapat membantu mengatasi burnout. Burnout tidak hanya memengaruhi hasil kerja, tetapi juga dapat merusak hubungan sosial dan kesehatan.
Penting untuk peduli terhadap kesehatan mental kita, terutama dalam situasi yang tidak pasti seperti saat ini. Beristirahat sejenak dari rutinitas dan kesibukan dapat membantu mengisi ulang energi serta menyegarkan pikiran.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 31 Jan 2024