Bagikan:
STARBANJAR - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba sebesar US$274,33 juta atau setara Rp4,28 triliun pada 2023, mengalami kenaikan 37 persen.
CEO dan Presiden Direktur INCO Febriany Eddy mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut sejalan dengan pendapatan emiten pertambangan nikel ini yang meningkat 4,48% dari US$1,18 miliar menjadi US$1,23 miliar.
"Kami mencatat peningkatan produksi sebesar 18% dan EBITDA yang kuat sebesar US$499,6 juta. Meskipun menghadapi situasi pasar yang kurang menguntungkan," katanya dilansir pada Senin,12 Februari 2024.
Febriany menyebut, produksi PT Vale pada 2023 mencapai 70.728 metrik ton nikel dalam matte, naik 18% dari produksi tahun 2022, yang merupakan hasil pelaksanaan strategi pemeliharaan kami di sepanjang tahun.
Pada kuartal keempat 2023, produksi kami sebesar 19.084 ton. Volume penjualan pada 2023 meningkat sebesar 17% dibandingkan dengan 2022 dan naik 20% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Meskipun harga realisasi rata-rata diakui INCO lebih rendah pada tahun 2023, namun Perseroan mampu mempertahankan biaya produksi di US$10,089 per ton pada tahun 2023, yang berkontribusi pada kenaikan laba kotor sebesar 11% pada tahun tersebut.
Biaya produksi ini mengalami penurunan sebesar 12% menjadi US$10,089 per ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$11,444 per ton. Penurunan ini disebabkan oleh lebih rendahnya biaya energi dan berbagai inisiatif peningkatan produktivitas yang telah lakukan.
Pendapatan keuangan melonjak 234,42% menjadi US$35,7 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya US$10,69 juta. PT Vale Indonesia Tbk mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 36,89% menjadi US$274,33 juta pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya US$200,40 juta.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 12 Feb 2024