Bagikan:
JAKARTA - Platform layanan streaming musik dan podcast seperti Spotify tentu tidak asing lagi bagi Anda. Namun, perusahaan penyedia layanan streaming, Spotify, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 17% tenaga kerja di seluruh dunia.
Langkah ini menjadi PHK ketiga yang telah dilakukan Spotify tahun ini, sejalan dengan upaya perusahaan untuk memangkas biaya dan fokus pada pencapaian keuntungan.
Dalam pesan kepada karyawan yang diunggah di blog perusahaan pada Senin, 4 Desember 2023, CEO Spotify Daniel Ek menjelaskan bahwa PHK ini merupakan bagian dari "reorientasi strategis."
Meskipun unggahan tersebut tidak merinci jumlah pasti karyawan yang terkena dampak, seorang juru bicara mengonfirmasi bahwa sekitar 1.500 orang akan kehilangan pekerjaan.
Ek menyatakan, pada 2020 dan 2021, Spotify memanfaatkan pembiayaan murah untuk pengembangan bisnis dan "berinvestasi secara signifikan" pada karyawan, konten, dan pemasaran.
Namun, kondisi berubah ketika bank sentral mulai menaikkan suku bunga tahun lalu, menciptakan tantangan bagi pertumbuhan ekonomi.
"Kami sekarang beroperasi di lingkungan yang sangat berbeda. Meskipun telah berusaha mengurangi biaya tahun lalu, struktur biaya kami masih terlalu besar," ujarnya.
Ek menekankan bahwa struktur yang lebih ramping akan memastikan profitabilitas Spotify yang berkelanjutan. Spotify, yang berkantor pusat di Stockholm, mencatatkan kerugian bersih sekitar 462 juta euro (sekitar US$500 juta) selama sembilan bulan hingga September 2023.
Spotify telah melakukan tiga kali PHK pada tahun ini, yaitu 590 posisi pada Januari, 200 posisi pada Juni, dan 1.500 posisi baru saja terkena PHK di minggu kemarin.
Analis Riset Ekuitas di KeyBanc Capital Markets Justin Patterson, dalam catatan penelitian, mengatakan bahwa Spotify memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di seluruh platformnya, meluncurkan AI DJ, menyimulasikan pengalaman radio tradisional, di 50 pasar tambahan, dan meluncurkan AI Voice Translation untuk podcast.
"Ditambah dengan peluncuran buku audio ke pelanggan premium, kami yakin Spotify memiliki beberapa peluang untuk mendorong keterlibatan dan pada akhirnya monetisasi yang lebih kuat," ujar Justin Patterson dikutip Kamis, 14 Desember 2023.
Fenomena PHK juga terlihat di perusahaan teknologi lainnya seperti Amazon, Google, Microsoft, Meta, dan IBM yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah besar sepanjang tahun ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 15 Dec 2023
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 15 Des 2023