Sritex secara grup mencatatkan jumlah karyawan tetap hingga akhir Maret 2024 sebanyak 11.249 orang, mengalami penurunan sekitar 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 14.138 karyawan.
Industri tekstil sedang dihantam badai yang berakibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga sang pabrik terpaksa gulung tikar atau pailit.
Data dari Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) menunjukkanantara Januari hingga Mei 2024, sekitar 20 hingga 30 pabrik berhenti beroperasi dan memberhentikan sekitar 10.800 pekerja.
Pemerintah telah menyiapkan lahan di daerah Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, untuk perusahaan tekstil asal China yang dikabarkan berminat investasi di Tanah Air.